Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin. (Foto: dok. Sergei Karpukhin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
SADAdaily.com [Jakarta] - Seorang pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin, yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, mengakui dirinya telah mengintervensi pemilu Amerika Serikat (AS) dan akan terus melakukannya di masa mendatang. Ini menjadi pengakuan pertama tokoh Rusia yang dituduh terlibat dalam upaya mencampuri politik Amerika.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (8/11/2022), pengakuan Prigozhin itu diposting oleh layanan pers perusahaan katering Concord via jejaring sosial Rusia, VKontakte, yang mirip dengan Facebook pada Senin (7/11) waktu setempat.
"Kami telah mengintervensi (pemilu AS), kami tengah mengintervensi dan kami akan terus mengintervensi. Dengan hati-hati, secara akurat, dengan teliti dan dengan cara kita sendiri, seperti yang kami ketahui bagaimana melakukannya," tulis Prigozhin dalam pengakuannya.
Pernyataan Prigozhin itu diposting menjelang pemilu sela AS yang akan digelar pada Selasa (8/11) waktu setempat, menanggapi permintaan komentar dari situs berita lokal Rusia.
"Selama operasi kami yang tepat, kami akan mengangkat baik ginjal dan liver sekaligus," imbuh Prigozhin, tanpa menjelaskan lebih lanjut komentar ambigu itu.
Prigozhin kerap dijuluki sebagai 'kokinya Putin' karena perusahaan katering miliknya dikontrak oleh Kremlin. Dia juga secara resmi dituduh mensponsori 'troll farm' yang berbasis di Rusia dan berupaya mencampuri politik AS.
Troll farm merujuk pada sekelompok orang yang dipekerjakan untuk membuat postingan online yang secara sengaja menyinggung atau provokatif untuk memicu konflik atau memanipulasi opini publik.
[nvc/ita]
Social Header